CONTOH TEKS CERITA SEJARAH LOLITA AGUSTINA


Teks cerita sejarah :

BERU SIBOU

  Pada zaman dahulu di sebuah desa yang terletak di Tanah Karo, Sumatera Utara, hiduplah sepasang suami-istri bersama dua orang anaknya yang masih kecil. Anaknya yang pertama seorang laki-laki yang diberi nama Tare Iluh, sedangkan yang kedua seorang perempuan yang diberi nama Beru Sibou. Keluarga kecil itu tampak hidup rukun dan bahagia.

  Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena sang suami sebagai kepala rumah tangga meninggal dunia, setelah menderita sakit beberapa lama. Sepeninggal suaminya, sang istrilah yang harus bekerja keras, membanting tulang setiap hari untuk menghidupi kedua anaknya yang masih kecil. Oleh karena itu setiap hari harus bekerja keras, akhirnya wanita itu pun jatuh sakit dan meninggal dunia. Si Tare dan adik perempuannya si Beru yang masih kecil akhirnya menjadi anak yatim piatu. Untungnya, orang tua mereka masih memiliki sanak-saudara dekat. Maka sejak itu, si Tare dan adiknya diasuh oleh bibiknya, adik perempuan dari ayah mereka.

  Waktu terus berjalan. Si Tare Iluh tumbuh menjadi pemuda yang gagah, sedangkan adiknya, Beru Sibou, tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Sebagai seorang pemuda, tentunya Tare Iluh sudah mulai berpikir secara dewasa. Dan ia memutuskan untuk pergi merantau mencari uang dengan hasil keringatnya sendiri, karena ia tidak ingin terus-menerus menjadi beban bagi orang tua asuhnya.

“Adikku, Beru!” demikian Tare Iluh memanggil adiknya.

“Ada apa, bang?!” jawab Beru

“Kita sudah lama diasuh dan dihidupi oleh bibik. Kita sekarang sudah dewasa. Aku sebagai anak laki-laki merasa berkewajiban untuk membantu bibi mencari nafkah. Aku ingin pergi merantau untuk mengubah nasib kita. Bagaimana pendapat kamu?” tanya Tare Iluh kepada adiknya.

“Tapi, bagaimana dengan aku, bang?” Beru balik bertanya.

“Adikku! Kamu di sini saja menemani bibik. Jika aku sudah berhasil mendapat uang yang banyak, aku akan segera kembali menemanimu dan bibik di sini.” bujuk Tare kepada adiknya.

“Baiklah, bang! Tapi, abang jangan lupa segera kembali kalau sudah berhasil!” kata Beru mengizinkan abangnya, meskipun dengan berat hati.

“Tentu, adikku!” kata Tare dengan penuh keyakinan

  Keesokan harinya, setelah berpamitan kepada bibik dan adiknya, Tare Iluh berangkat untuk merantau ke negeri orang. Sepeninggal abangnya, Beru Sibou sangat sedih. Ia merasa seperti kehilangan segala-segalanya. Abangnya, Tare Iluh, sebagai saudara satu-satunya yang sejak kecil tidak pernah berpisah pun meninggalkannya. Gadis itu hanya bisa berharap agar abangnya segera kembali dan membawa uang yang banyak.

Sudah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun ia menunggu abangnya, tapi tak kunjung datang jua. Tidak ada kabar tentang keadaan abangnya. Ia tidak tahu apa yang dilakukan abangnya di perantauan. Sementara itu, Tare Iluh di perantauan bukannya mencari pekerjaan yang layak, melainkan berjudi. ia beranggapan bahwa dengan memenangkan perjudian, ia akan mendapat banyak uang tanpa harus bekerja keras. Tetapi sayangnya, Tare Iluh hanya sekali menang dalam perjudian itu, yaitu saat pertama kali main judi. Setelah itu, ia terus mengalami kekalahan, sehingga uang yang sudah sempat terkumpul pada akhirnya habis dijadikan sebagai taruhan. Oleh karena terus berharap bisa menang dalam perjudian, maka ia pun meminjam uang kepada penduduk setempat untuk uang taruhan. Tetapi, lagi-lagi ia mengalami kekalahan.

  Tak terasa, hutangnya pun semakin menumpuk dan ia tidak dapat melunasinya. Akibatnya, Tare Iluh pun dipasung oleh penduduk setempat. Suatu hari, kabar buruk itu sampai ke telinga adiknya Beru Sibou. Ia sangat sedih dan prihatin mendengar keadaan abangnya yang sangat menderita di negeri orang. Dengan bekal secukupnya, ia pun pergi mencari abangnya, meskipun ia tidak tahu di mana negeri itu berada. Berhari-hari Beru Sibou berjalan kaki tanpa arah dan tujuan dengan menyusuri hutan belantara dan menyeberangi sungai, namun belum juga menemukan abangnya. Suatu ketika, Beru Sibou bertemu dengan seorang kakek tua.

“Selamat sore, kek!” tanya Beru.

“Sore, cucuku! Ada yang bisa kakek bantu?”

“Iya, kek! Apakah kakek pernah bertemu dengan abang saya?”

“Siapa nama abangmu?”

“Tare Iluh, kek!”

“Tare Iluh…? Maaf, Cucuku! Kakek tidak pernah bertemu dengannya. Tapi, sepertinya Kakek pernah mendengar namanya. Kalau tidak salah, ia adalah pemuda yang gemar berjudi “Benar, kek! Saya juga pernah mendengar kabar itu, bahkan ia sekarang dipasung oleh penduduk tempat ia berada sekarang. Apakah kakek tahu di mana negeri itu?”

“Maaf, Cucuku! Kakek juga tidak tahu di mana letak negeri itu. Tapi kalau boleh, Kakek ingin menyarankan sesuatu.”

“Apakah saran Kakek itu?”

“Panjatlah sebuah pohon yang tinggi. Setelah sampai di puncak, bernyanyilah sambil memanggil nama abangmu. Barangkali ia bisa mendengarnya.”

 

Sudah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun ia menunggu abangnya, tapi tak kunjung datang jua. Tidak ada kabar tentang keadaan abangnya. Ia tidak tahu apa yang dilakukan abangnya di perantauan. Sementara itu, Tare Iluh di perantauan bukannya mencari pekerjaan yang layak, melainkan berjudi. ia beranggapan bahwa dengan memenangkan perjudian, ia akan mendapat banyak uang tanpa harus bekerja keras. Tetapi sayangnya, Tare Iluh hanya sekali menang dalam perjudian itu, yaitu saat pertama kali main judi. Setelah itu, ia terus mengalami kekalahan, sehingga uang yang sudah sempat terkumpul pada akhirnya habis dijadikan sebagai taruhan. Oleh karena terus berharap bisa menang dalam perjudian, maka ia pun meminjam uang kepada penduduk setempat untuk uang taruhan. Tetapi, lagi-lagi ia mengalami kekalahan.

  Tak terasa, hutangnya pun semakin menumpuk dan ia tidak dapat melunasinya. Akibatnya, Tare Iluh pun dipasung oleh penduduk setempat. Suatu hari, kabar buruk itu sampai ke telinga adiknya Beru Sibou. Ia sangat sedih dan prihatin mendengar keadaan abangnya yang sangat menderita di negeri orang. Dengan bekal secukupnya, ia pun pergi mencari abangnya, meskipun ia tidak tahu di mana negeri itu berada. Berhari-hari Beru Sibou berjalan kaki tanpa arah dan tujuan dengan menyusuri hutan belantara dan menyeberangi sungai, namun belum juga menemukan abangnya. Suatu ketika, Beru Sibou bertemu dengan seorang kakek tua.

“Selamat sore, kek!” tanya Beru.

“Sore, cucuku! Ada yang bisa kakek bantu?”

“Iya, kek! Apakah kakek pernah bertemu dengan abang saya?”

“Siapa nama abangmu?”

“Tare Iluh, kek!”

“Tare Iluh…? Maaf, Cucuku! Kakek tidak pernah bertemu dengannya. Tapi, sepertinya Kakek pernah mendengar namanya. Kalau tidak salah, ia adalah pemuda yang gemar berjudi “Benar, kek! Saya juga pernah mendengar kabar itu, bahkan ia sekarang dipasung oleh penduduk tempat ia berada sekarang. Apakah kakek tahu di mana negeri itu?”

“Maaf, Cucuku! Kakek juga tidak tahu di mana letak negeri itu. Tapi kalau boleh, Kakek ingin menyarankan sesuatu.”

“Apakah saran Kakek itu?”

“Panjatlah sebuah pohon yang tinggi. Setelah sampai di puncak, bernyanyilah sambil memanggil nama abangmu. Barangkali ia bisa mendengarnya.”

 

 Setelah menyampaikan sarannya, sang kakek pun segera pergi. Sementara si Beru Sibou, tanpa berpikir panjang lagi, ia segera mencari pohon yang tinggi kemudian memanjatnya hingga ke puncak. Sesampainya di puncak, si Beru Sibou segera bernyanyi dan memanggil-manggil abangnya sambil menangis. Ia juga memohon kepada penduduk negeri yang memasung abangnya agar sudi melepaskan abangnya.

  Sudah berjam-jam Beru Sibou bernyanyi dan berteriak di puncak pohon, namun tak seorang pun yang mendengarnya. Tapi, hal itu tidak membuatnya putus asa. Ia terus bernyanyi dan berteriak hingga kehabisan tenaga. Pada akhirnya, ia pun segera mengangkat kedua tangannya dan berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa.

“Ya, Tuhan! Tolonglah hambamu ini. Aku bersedia melunasi semua hutang abangku dengan merelakan air mata, rambut dan seluruh anggota tubuhku untuk dimanfaatkan bagi kepentingan penduduk negeri yang memasung abangku.”


Baru saja kalimat permohonan itu lepas dari mulut Beru Sibou, tiba-tiba angin bertiup kencang, langit menjadi mendung, hujan deras pun turun dengan lebatnya diikuti suara guntur yang menggelegar. Air matanya menjelma menjadi nira (tuak) yang berguna sebagai minuman. Rambutnya menjelma menjadi ijuk yang dapat dimanfaatkan untuk atap rumah. Tubuhnya menjelma menjadi pohon enau yang dapat menghasilkan buah kolang-kaling untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau minuman.

Suatu hari, jelmaan Beru Sibou bertemu dengan seseorang, dan ia menceritakan tentang abangnya Tare Iluh yang dipasung dan pengorbanannya, agar abangnya dilepaskan. Ternyata orang itu adalah penduduk dari negri tempat abangnya dipasung. Setelah orang itu bercerita kepada semua penduduk di negrinya, akhirnya Tare Iluh dibebaskan.

3. Beri tanda dengan garis bawah sesuai dengan strukturnya

Jawab:

Orientasi                        : garis bawah warna hijau

Pengenalan peristiwa : garis bawah warna biru tua

Konflik                            : garis bawah warna kuning

Komplikasi                     :garis bawah warna merah

Penyelesaian                  : garis bawah warna ungu

4. Beri tanda dengan blok nama sesuai dengan kaidah kebahasaannya

Jawab:

Menggunakan keterangan waktu lampau:kata tebal warna merah(zaman dahulu)

Memakai konjungsi temporal:kata tebal warna kuning(setelah, kemudian)

Memakai keterangan tempat:kata tebal warna hijau(Tanah karo, Sumatra Utara)

Memakai konjungsi kausalitas:kata tebal warna biru(karena)

Memakai kata kerja verba material:kata tebal warna ungu muda(menangis)


Teks Sejarah :

Asal Usul Pohon Enau

Aren, yang juga disebut enau, merupakan palma yang terpenting kedua setelah kelapa. Kenapa disebut terpenting kedua? Karena aren merupakan tanaman yang serbaguna, seperti kelapa. Pohon aren, memiliki nama latin Arenga pinnata, dari famili Arecaceae. Aren juga dikenal dengan berbagai nama seperti nau, peluluk, kabung, ijuk, taren, akol, akere, moka, tuwa, dan lain lain. Bangsa Belanda mengenal aren sebagai arenpalm atau zuikerpalm6. Sedangkan bangsa Jerman menyebutnya zuckerpalme dan dalam bahasa Inggris disebut sugar palm atau Gomuti palm.

Pohon aren merupakan pohon yang besar dan tinggi. Tinggi pohon aren dapat mencapai 25 m, dan diameternya dapat mencapai hingga 65 cm. Batang pohonnya diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk, injuk, juk atau duk. Ijuk tadi sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang pohon aren

12. Daun pohon aren majemuk menyirip, seperti daun kelapa. Panjang daunnya dapat mencapai 5m dengan tangkai daun hingga 1,5m.

Pohon aren berasal dari wilayah Asia tropis. Pohon aren diketahui menyebar alami mulai dari India timur, di sebelah barat Asia dan menyebar hingga sejauh Malaysia, Indonesia, dan Filipina, di sebelah timur Asia. Di Indonesia, pohon aren tumbuh liar atau ditanam, sampai ketinggian 1.400 mdpl. Biasanya aren banyak tumbuh di lereng-lereng atau tebing sungai. Meskipun getahnya amat gatal, buah aren yang matang banyak disukai hewan. Musang dan babi hutan merupakan salah satu hewan yang menyukai buah aren. Karena itu, dulu di Bangka, orang-orang Tionghoa memasang perangkap di bawah pohon enau yang sedang berbuah. Mereka memasang perangkap itu untuk menangkap babi hutan yang sedang memakan buah aren yang berjatuhan dengan kelompoknya.

 

Nira pohon aren sering diolah menjadi gula, makanya, disebut juga sebagai gula aren. Gula aren merupakan pemanis yang rendah kalori sehingga tidak akan menyebabkan obesitas. Di dalam gula aren terdapat kandungan antioksidan dalam jumlah yang banyak. Kandungan antioksidan tersebut mempunyai kemampuan untuk menangkal radikal bebas.

Gula aren mempunyai kandungan zat besi yang cukup tinggi. Kandungan zat besi tersebut mempunyai kemampuan untuk meningkatkan produksi sel-sel darah merah. Karena tinggi zat besi, gula aren dapat mengobati dan mencegah penyakit anemia. Di dalam gula aren terdapat beberapa unsur kimia yang mempunyai kemampuan untuk melancarkan sistem peredaran darah. Karenanya, fungsi dan kinerja semua organ-organ tubuh menjadi lebih optimal. Kemudian, kandungan unsur kimia di dalamnya juga berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Gula aren memiliki kandungan niacin yang berperan untuk menstabilkan kadar kolesterol di dalam darah. Kandungan niacin tersebut juga berfungsi untuk menghaluskan dan menjaga kesehatan kulit. Zat niacin tadi juga mampu meningkatkan sistem pencernaan, sehingga tubuh terhindar dari gangguan pencernaan.

Kandungan nutrisi dan unsur kimia yang ditemukan di dalam gula aren mempunyai kemampuan untuk menghangatkan tubuh. Dalam gula Aren memiliki kandungan selenium lumayan tinggi, sehingga dapat bermanfaat untuk melemaskan urat saraf. Selenium pada gula Aren membuatnya mampu membantu menghilangkan kram dan nyeri saat menstruasi. Selain itu, mengkonsumsi gula aren pada malam hari membut tidur lebih nyenyak.  Wanita yang baru melahirkan dianjurkan untuk mengkonsumsi gula Aren, karena banyak memberi energi untuk pemulihan tenaga. Selain itu, gula Aren juga dapat mencegah terjadinya pembekuan darah. Tapi perlu diingat, konsumsi seperlunya saja ya! Gula aren juga dapat di manfaatkan untuk mengobati rematik, gangguan ginjal dan masuk angin.


 

Nama: Lolita agustina
Kelas:      Xll IPA 10
Sekolah:SMAN 4 MEDAN
Tahun Ajaran:2023/2024
Nama orang tua:
Ayah:J.ompusunggu
Ibu:R.sinurat
Alamat:Jl.Notes Gg gereja No 33







  

Komentar

  1. penjelasannya akurat, bagus ☆☆

    BalasHapus
  2. penjelasannya menarik jadi gampang dipahami

    BalasHapus
  3. Penjelasannya menarik dan bagus banget

    BalasHapus
  4. Bagusss bangettt, menarik juga dan kreatif dalam pemilihan cerita

    BalasHapus
  5. Penjelasan bisa dimengerti 👍👏

    BalasHapus
  6. Mantap, sangat menarik dan midah dimengerti

    BalasHapus
  7. Bagus sekali ceritanya, alurnya bagus, lebih di kembangkan lg ceritanya ya dek, godluck

    BalasHapus
  8. Cerita yang disajikan cukup menarik

    BalasHapus
  9. Teks tersebut mengandung informasi yang cukup menarik dan akurat ,serta disajikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan bervariasi , sehingga pembaca mudah memahami informasi yang disampaikan.

    BalasHapus
  10. Mantap
    Tingkatkan👍👍👍👍👍👍👍👍

    BalasHapus
  11. Keterangan pada struktur dan kaidah kebahasaan dapat dipahami dengan jelas

    BalasHapus
  12. Bagus, mudah dipahami bahasanya👍

    BalasHapus
  13. Bisa di mengerti ,menarik juga ,kembangkan dan dalami

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Baguss banget kak,cukup panjang tapi menarik:)

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Sangat menarik, mudah di pahami dan juga menambah wawasan si pembaca

    BalasHapus
  18. Cerita sangat menarik. Mantap teruskan menulis ya

    BalasHapus
  19. wow cerita sejarahnya bagus dan menarik banget penjelasannya juga gampang dipahami 👍👍

    BalasHapus
  20. penjelasannya bagus dan mudah di pahami👍🏻

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Teks Surat Lamaran pekerjaan

Teks cerita sejarah